Ancaman Bom Terorisme Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Boom.....Boom.....Boom (Duuaaarrrrr)
Luruhrantahlah sudah menjadi puing berserakan, banyak yang bergelimpangan menjadi korban luka-luka maupun jiwa. Ya, bom meledak hancurkan segala. Mencekam, ngeri, pilu, berduka dan marah menyatu dihati. Dari awal tahun 2010 hingga sekarang telah banyak ledakan yang banyak menewaskan korban jiwa. Bukan dari tabung gas melainkan dari bom teroris, walaupun ada juga yang tak sempat meledak. Terorisme banyak mengancam di keramaian, bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia menjadi ancaman aksinya. 2010 teroris tidak hanya beraksi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Sebut saja di Amerika, India, Pakistan, Timur-Tengah, Rusia, Somalia Afrika dan lainnya. Namun akhir-akhir ini di Indonesia sendiri, terorisme bukan hanya sekedar mengancam dengan bom, tetapi juga telah menggunakan senjata api laras panjang. Dengan adanya Tim Densusu 88 telah banyak dari teroris yang tertangkap.
DI benua Afrika, dalam hitungan beberapa hari lagi (11 Juni 2010) semua orang di seluruh dunia akan tertuju kesana. Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan yang jadi penyebabnya. Seluruh dunia dipastikan akan bersukaria akannya. Penglihatan, pembicaran, pendengaran, tulisan akan terfokus pada Piala Dunia 2010. Ini merupakan ajang terabar empat tahunan FIFA untuk pesta rakyat dunia. Akan tetapi, dari meriah uforia ini dirasa ada sedikit kegelisahan. Dimana kegelisahan ini muncul dari ketakutan ancaman terorisme. Kebanyakan orang menghawatirkan akan aksi teroris di pentas Piala Dunia 2010 ini bukan satu alasan kecil. Teror sering terjadi dimana target sasarannya merupakan akses penting untuk melancarkan tuntutan tujuan dengan aksinya.
Sebagai contoh, di Indonesia tahun 2009 dimana klub sepakbola asal Inggris yang sedang mengadakan tour Asia, berencana untuk datang ke Indonesia. Ya, Tim elit Manchester United (MU) yang dijadwalkan akan berada di Jakarta selama empat hari, 19-22 Juli 2009. MU sendiri rencananya akan bertanding pada 20 Juli 2009 melawan Indonesia All Star (yang diperkuat mayoritas pemain tim Nasional) untuk yang kedua kali dimana sebelumnya yang pertama tahun 1975 yang ditahan imbang tanpa gol oleh Oyong Liza dan Kawan-kawan di Stadion Gelora Utama Bung Karno, Senayan Jakarta. Sayangnya hal ini tidak terlaksana. Kegagalan MU untuk datang ke Indonesia dikarnakan faktor keamanan. Dari aksi terorisme, bom meledak di Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton dengan banyak korban jiwa pada Jumat pagi, 17 Juli 2009. Pupuslah sudah harapan pencinta sepakbola Tanah Air untuk menyaksikan laga MU meawan Indonesia All Star. Sayang memang, tapi apa mau dikata itulah teroris dengan aksi terornya.
Ajang Piala Dunia merupakan pagelaran paling akbar di Bumi ini. Ini yang memungkinkan jadi alasan utama teroris untuk melancarkan aksinya. Memungkinkan juga Piala Dunia dijadikan momentum oleh para teroris melaksanakan aksi terornya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Atau mungkin para teroris berpikiran lain, merka sadar, bahwa Piala Dunia 2010 merupakan pesta yang dapat dijadikan pemersatu bagi semua. Semoga para teroris berpikir untuk mencapai tujuannya tidaklah dengan aksi teror yang merugikan bagi yang tak bersalah.
Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan merupakan pagelaran pertama di Benua Afrika dan yang ke-19. semenjak tahun 1930. Di Indonesia, para pencinta sepakbola dapat menyaksikan pertangdingan tim-tim kesayangan yang berlaga di Piala Dunia 2010 di layar televisi dari siaran lansung di RCTI dan GlobalTv. Kita berharap ajang FIFA empat tahunan di Afrika Selatan ini bisa berlangsung dengan sukses. Semoga para teroris tidaklah muncul lagi untuk selamanya. Mari kita semua sambut dan meriahkan Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan ini dengan semangat positif, sukacita penuh harap dan do'a tentunya syukur. Semoga nanti berjalan lancar, sukses dan aman.
Selamat menyaksikan Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar