Pesan Cheemew Fars

PESAN DARI Image and video hosting by TinyPic :

LIHAT, BACA, CATAT

MARI BERKARYA

Tunjukan kemampuan diri dengan menghasilkan karya nyata

NOW or NEVER

Sabtu, 08 Oktober 2011

help me ....

Help me, help me .... I beg you please help me

Ingin rasanya aku menangis, memikul tanggungjawab ini sobat, tak ku hiraukan peluh deras menetes walau badan ini diterpa hembusan angin dari bilah-bilah baling kipas yang terus berputar. Runyam sekali ni tugas yang kau sodorkan...

kenapa... kenapa harus aku yang harus memikulnya sendiri, Kenapa harus aku Tuhan?

Dikala kalian masih ada tak aku ambil pusing dengan perdebatan yang kalian lakukan. Hingga tanpa sadar akulah yang kalian harapkan.... bertaun sudah aku terlantarkan, tak terasa begitu banyak waktu yang aku sia kan.

Sobat, aku harus bisa tetap berdiri memikul tanggungjawb ini, aku harus mulai melangkah membawa asa-asa yang telah kita buat. Berapa lama lagikah harus aku simpan bara - bara asa ini, Bara yang sebenarnya bisa meletup kapan saja. Mungkin saja bara ini juga mulai berkobar di tempat lain nya. Namun aku harus tetap semangat memikul tanggungjawab dan harapan yang kalian berikan pada ku sobat. Aku akan terus berjalan< hingga kau merasa tenang disana.

Rabu, 17 Agustus 2011

PROKLAMASI

PROKLAMASI
17 Agustus 1945 Indonesia merdeka menjadi Negara yang berdaulat. Setelah pembacaan 'PROKLAMASI' oleh Soekarno & Moh. Hatta, Republik Indonesia pun lahir. Bung Karno & Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia 66 tahun yang lalu bertepatan dengan bulan 17 Ramadhan, Hari Jumat tepat pukul 10.00 di depan serambi rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur no. 56, Cikini Jakarta.
Padahal waktu itu, paginya Bung Karno masih dalam keadaan sakit terkena gejala Malaria Tertiana. Beliau pun masih kelelahan setelah begadang menyusun naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Syukurlah dengan ijin Allah, Bung Karno bisa kembali pulih setelah diberi 'Chinineurethan intramusculair' dan meminum 'Brom Chinine' yang diberikan oleh dokter kepercayaan Soekarno, dr. Soeharto.
Naskah Proklamasi disusun pada 16 Agustus 1945 hingga larut malam di kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Naskah tersebut disusun ditulis tangan oleh Soekarno dan didiktekan oleh Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M . Diah, Mbah Sudiro dan Sayuti Melik. Kemudian draft proklamasi hasil tulis tangan tersebut setelah rancangannya disetujui lalu disalin dan diketik ulang oleh Sajuti Melik.
Inilah naskah tersebut:

Proklamasi
Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
atas nama Bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta



Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta


Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sangatlah sederhana. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pun dikumandangkan dan dengan diiringi dikibarkannya Sang Saka Merah Putih pada tiang bambu yang sederhana dan tiang bendera tersebut didirikan hanya beberapa saat sebelum upacara Proklamasi dimulai. Sang Saka Merah Putih dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Bung Karno. Bendera Pusaka itu dijahit tangan sendiri oleh Beliau.
Berita Kemerdekaan Indonesia pun cepat tersebar keseluruh penjuru Nusantara. Seluruh radio memutar berita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, pada Khotbah shalat Jumat pun disiarkan bahwa Indonesia telah merdeka. Proklamasi Kemerdekaan pun cepat sekali menyebar dari mulut ke mulut keseluruh pelosok Negeri.

Frans Mendoer adalah 'Sang Jurupotret' yang telah mengabadikan momen (tiap) detik-detik upacara sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dinantikan Bangsa Indonesia selama 3 abad lebih. Ia mengubur negatif film dari foto berharga itu di bawah pohon pada halaman Kantor koran harian Asia Raja. Beliau pun berbohong pada Jepang yang ingin merampas negatif film dari foto-foto tersebut dengan mengatakan telah diserahkan pada Barisan Pelopor.
Namun tahukah anda, Naskah asli teks Proklamasi dari tulisan tangan Bung Karno (yang terdapat coretan) tersebut, ternyata tidak disimpan oleh pemerintah hingga 1992. Ternyata draft asli tersebut disimpan dengan baik oleh B.M.Diah, ia adalah seorang wartawan yang turut menyaksikan pembuatan rancangan naskan Proklamasi. Ia menemukan draft asli tersebut di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda. Beliau baru menyerahkan draft asli tersebut pada Presiden Soeharto pada 29 Mei 1992.
Semoga di hari jadinya yang ke 66 ini, Indonesia semakin maju, tetap kokoh berdaulat. Makmur dan sejahteralah Bangsa dan Rakyatnya. Mari kita bangun Indonesia supaya lebih baik lagi kedepannya. Kita harus tetap berjuang menjaga Kemerdekaan ini. Ingat PERJUANGAN BELUM USAI! Mari bersama membangun Indonesia.
Dirgahayu Republik Indonesia ke 66, semoga teta Jaya.
MERDEKA!

Minggu, 31 Juli 2011

0708

Bulan Juli berganti Agustus, waktu terus berlalu tak akan pernah
berhenti apa lagi untuk kembali. Banyak sekali catatan di bulan Juli
ini yang terlewatkan. Tapi sebelumnya ijinkan saya menghaturkan
Marhaban ya Ramadhan, serta meminta maaf atas perbuatan & kata yang
tidak berkenan. Mohon maaf lahir batin. Namun paling tidak kesemuanya
itu bisa sedikit terangkum menjadi untaian catatan yang harusnya
tercatat.
Mulai dari kelanjutan catatan sebelumnya, tentang suksesnya kongres
PSSI di Solo, semoga kepengurusan yang sekarang bisa lebih baik lagi,
terbuka & tentunya memberi prestasi, selamat bekerja Pak Djohar
Arifin Husin. Namun disayangkan tentang alasan pemecatan pelatih
Timnas Alfred Riedl yang menurut saya kurang masuk akal. Namun ya
sudahlah mau gimana lagi, paling tidak kita sudah sepatutnya mengucap
terima kasih atas jasanya membawa Timnas melaju ke Final AFF Cup 2010
kemarin. Tapi syukurlah, penggantinya, yaitu Wim Rijsbergen asal
Belanda mantan pelatih Ajax Amesterdam Yunior & PSM Makassar ini
sukses membawa Indonesia melaju ke putaran ketiga atau babak 20
besar. Timnas lolos setelah menahan seri 1-1 & menang 4-3 atas
Turkmenistan. Teruslah semangat & berjuanglah Garuda Merah Putih-ku.
Selanjutnya tentang pendidikan. Ya, kenapa sih sepertinya untuk
mendapat pendidikan harus masuk sekolah-sekolah tertentu? Seakan
sekolah itu akan lebih favorit bila sudah menyandang titel "Bertarap
Internasional", namun biayanya pun menjadi tarip internasional juga.
Padahal seharusnya, menurut saya, sekolah itu bukan masalah tarap
internasional, nasional ataupun lokalnya, akan tetapi seberapa
efisenkah ilmu yang diterima akan diserap oleh para siswanya! Banyak
dari rakyat ini yang tidak mampu untuk terus menimba ilmu di sekolah.
Padahal ada banyak tawaran beasiswa, yang mungkin juga anda pernah
mengetahuinya namun sepertinya enggan untuk mencoba mendapatkannya,
akan tetapi tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Sekarang bukan saatnya
untuk terus berdebat tentang pendidikan, akan tetapi sudah
sepatutnyalah kita mulai memberi & menerima ilmu dari pendidikan yang
dijalani.
Selanjutnya tentang para pemimpin negara ini, dimana yang mengumbar
sensasi namun sebenarnya lakulampahnya menurut saya itu memuakan.
Masalahnya masih itu-itu aja, korupsi, korupsi &korupsi lagi.
Sudahlah, para koruptor itu dihukum 'kebiri' aja deh hartanya bila
harus hukum mati aja. Masa iya, yang mimpin suara wakil rakyat
meminta KPK dibubarkan, ga salah tu pak? Sudah terlalu sering ucapan
anda itu tidak layak dengan amanat yang diberikan. Ingat pak anda itu
'BUDAK' nya kami, Rakyat Indonesia. Yang seharusnya patuh dengan
kehendak kami, bukan kami yang harus menuruti ocehanmu. Seharusnya
anda sadar pak, semain banyak yang muak terhadap kinerja anda begitu
juga terhadap partai anda. Sebaiknya anda lengser dari kursi DPR, dan
tidak usah mencalonkan diri lagi di 2014 nanti. Ya, anda & DPR apa sih
yang sudah dikerjakan selama ini. Apa ya hasilnya? Atau jangan-jangan
di DPR itu sendiri adalah sarangnya para koruptor? Jangan sampai deh!
Catatan selanjutnya tentang dunia internet. Salah satunya adalah
jejaring sosial. Untuk saat ini, siapa sih yang berinternet ria namun
belum atau tidak punya akun satu pun di jejaring sosial yang ada?
Sebut saja Facebook atau FB pasti semua kenal. Namun sebulan yang
lalu, akhir Juni 2011, FB mendapatkan penantang baru lagi. Yaitu dari
Google dengan Google Pluss+ nya. Sepertinya google tak pernah menyerah
untuk terus bersaing di jejaring sosial, dimana sebelumnya google bisa
dibilang kandas. Sebagai mengingatkan anda semua, google bukanlah
pendatang baru di jejaring sosial. Bahkan sebelum FB hadir google
sudah mulai hal ini di 2004, nama layanannya "Orkut" namun hal ini
kandas. Kemudian google kembali meluncurkan "Open Social" akan tetapi
kandas juga. Google kembali menghadirkan "Wave" tapi nasibnya sama
saja, gagal. Kemudian google meluncurkan "Buzz" namun lagi-lagi
hasilnya kurang memuaskan. Dan sekarang menggemur dengan "Google
Pluss" atau G+. Saya sendiri akhir Juni 2011 mendapat undangan 'join'
yang masuk ke email saya, namun sayang sekarang email tersebut tidak
bisa diakses, karena lupa password nya begitupun dengan direkoperi
tetap belum bisa karena lupa juga data kuncinya. Saya mau tanya ni
sama anda para pembaca. Seberapa banyakkah anda mempunyai akun ID di
internet ini, khususnya jejaring sosial? G+, FB, twitter, FS, Hi5
masih banyak lagi begitu pun dengan yang lokal. Misal Kaskus, face
KapanLagi, cinta dan lainnya. Wah saya juga bingung tuk menghitungnya.
Berapa jumlahnya ya?
Terus catatan lainya adalah tentang sedikit kekecewaan. Dimana pada
akhir Juni 2011 saya memesan suatu barang, namun sampai tulisan saya
ini diublikasikan, belum saya terima itu barang. Pertangahan Juli,
saya coba menghubungi nomer telepon jasa pengiriman/ekspedisi
barangnya itu. Akan tetapi nomer telepon yang saya hubungi nomernya
tidak bisa dihubungi, sekalinya bisa tapi telponnya sedang sibuk.
Tanggal 23 Juli 2011 akhirnya saya coba untuk datang langsung ke
kantor ekspedisi tersebut. Menurut keterangan ekspedisi nya barang
sudah dikembalikan kepengirimnya lagi tanggal 21 Juli. Alasan
ekspedisinya alamat tidak ditemukan, karena nomer telpon saya yang
tercantum tidak dapat dihubungi. Percuma dong punya selogan kirim
keseluruh penjuru & pelosok, klo disana tidak ada telpon masa
dibalikin lagi. Dan kecewa saya pun bukan hanya disitu, saya sudah
coba kirim pesan pakai email dua kali ke bagian layanan konsumen
ekspedisinya namun belum juga ada tanggapan. Begitu pun terhadap pihak
tokonya, tidak ada penjelasan yang berarti atas pesan yang saya kirim.
Begitu pun dengan di YM, banyak nya pesan yang saya kirim tidak
sedikit pun ada perhatian. Malahan YM nya logout, ah rasa dilecehkan
ini. Ya sudah lah, anggap saja barangnya hilang. Akan tetapi paling
tidak ya tolonglah nanti sih keluhan itu diberi respon walau hanya
sedikit.
Semoga saja catatan pada bulan Agustus 2011 ini lebih memberi arti dan
manfaat yang lebih baik lagi. Akhir kata, saya memohon maaf bila ada
pihak yang tidak berkenan dengan tulisan ini. Tidak ada maksud lain
selain untuk perbaikan di waktu yang kedepannya.

Sabtu, 04 Juni 2011

Ayo Belajar!

Biar kata orang GNU/Linux maupun Sofeware terbuka susah dan hanya untuk orang-orang tertentu, tapi Jangan sungkan untuk belajar, Jika kalian sekolah/kuliah untuk mencari penghasilan/kerja, sebaiknya belajarlah dari sekarang. Karena saat ini pihak perusahaan sudah mulai menggunakan sistem komputerisasi dan sudah mulai memakai yang program 'open source' demi menekan biaya pengeluaran.
Pernahkah pula kalian berpikir atau berkeinginan untuk kuliah di luar negeri? Bila kalian akan mengambil jurusan yang termasuk dalam Komputerisasi, maka sebaiknya kalian coba dulu di Indonesia. Di luar negeri, untuk mencari sofeware yang premium(berbayar) akan susah mendapatkan yang murah alias "bajakan", tapi jika di Indnesia kalian akan mudah menemukannya, ambil contoh Windows. Bukan berarti saya menganjurkan pake yang bajakan, namun mungkin untuk pengenalan dan pembelajaran dipelintir sedikit "bolehlah", tapi bila nanti sudah mendapat penghasilan ya sudah seharusnya beli yang ASLI.
Namun saran saya sih, coba deh pake sofeware yang open source, atau kuasai dahulu paling tidak satu program. Akan tetapi, semuanya kembali pada kalian semua. Sekarang sih saatnya untuk mulai belajar dan mencoba. Akan percuma suatu gelar bila tanpa ada yang dihasilkan, dan percuma juga  bila suatu saat kalian lulus dan hendak mengejar mimpi tuk mendapat kerja yang diidamkan, kalian ditanya, kalian belum paham dan kalian jawab akan belajar dan mau belajar. Percuma (meski belum terlambat sih), lalu selama itu kalian sekola/kuliah apa aja yang dipelajari? jadi sekaranglah saatnya untuk belajar.
AYO BELAJAR! Jangan takut dikatakan bodoh, anggap saja masih awam. Jangan Takut jadi Pemula. Sekaranglah saatnya, jangn tunggu kapan lagi. Bangunlah dirimu dari sekarang.
AYO BELAJAR!

Selasa, 31 Mei 2011

Belajar Dari Sepakbola

Akhirnya FIFA memeberi satu kesempatan lagi pada PSSI untuk menggelar
Kongres ulang untuk pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua umum, dan
Anggota Komite Eksekutif PSSI paling lambat 30 Juni 2011. Lolos sudah
Indonesia dari sanksi. Namun hal itu merupakan awal dari sanksi yang
akan dijatuhkan atau tidak kelak pada PSSI. Bila Kongres sululan nanti
kembali seperti yang sudah-sudah, maka Indonesia akan terkena sanksi
dari FIFA.
Sebenarnya, bila kita mau sedikit memperhatikan sepakbola dari segi
lainnya, selain olahraga, prestasi dan suporter. Tentunya ada hal
lain, yaitu pembelajaran kehidupan. Lantas apa sajakah hal itu? Salah
satunya adalah berorganisasi. Dimana disini untuk memainkan sepakbola
diperlukan pengorganisasian antar pemain dengan baik jika tim itu mau
jadi juara. Dimana berorganisasi memerlukan sikap dari tiap individu
untuk saling mengerti, menghargai dan sportif. Berorganisasi di
sepakbola bukan hanya dilapangan pertandingan, akan tetapi diluarnya
juga butuh pengorganisasian yang baik tentunya. Hal ini dirasa untuk
Indonesia masih sangat buruk pengorganisasiannya diluar lapangan. Bisa
dilihat dari Pihak dan lembaga yang mengorganisir sepakbola itu
sendiri, yaitu PSSI. Ya, dimana kita semua bisa melihat bagai mana
carut-marutnya PSSI saat ini, setiap idividu yang ada di PSSI
sepertinya hanya mementingkan diri sendiri. DImana mereka tidak
bisakah sedikit mengambil pelajaran disana. Pelajaran berharga yang
diajarkan sejak masih sekolah di SD (Sekolah Dasar) yaitu sikap
disiplin, tangung jawab, tenggangrasa, Musyawarah mufakat,
kekeluargaan, dan yang pasti Lapang dada.
Untuk disiplin di sepak bola, baik itu pemain maupun pengurus, bisa
dilihat sendiri oleh anda semua. Tidak semua individu bisa disiplin
dengan baik. Mungkin hanya sebagian kecil dari apa yang ada.
COba saja lihat di PSSI, semua itu tidak tampak. Harusnya juga
pengurus PSSI sebelumnya dimintai tanggung jawabnya juga. Bukankah
mereka turut andil membentuk carut-marut sepakbola Indonesia saat ini.
Kalau begitu, enak dong pengurus PSSI yang lama. Sudah lepas dari
tanggung jawab, tinggal santai saja mereka.
JIka seperti itu juga, kemungkinan itu bakal diikuti oleh pengurus
nanti yang terpilih. Meraup keuntungan untuk pribadi, lalu buat
masalah, lalu dilengserkan lagi, lalu tidak dimintai pertanggung
jawaban. enak sekali di Indonesia ini.
Untuk saling tenggangrasa pun dirasa masih sangat kurang. Dimana
pemain tidak memiliki rasa hormat dan tenggangrasa terhadap lawan dan
wasit. Begitu jua dengan pengurus dan tentunya suporter juga turut
serta sebagai yang masih kurang tenggangrasanya, dimana mereka masih
sering tawuran antar suporter maupun warga dan aparat.
Di kongres 20 Mei 2011 kemarin, untuk mufakat saja tidak bisa.
Jangankan mufakat, musyawarah pun mereka tidak bisa. Mereka
(pengurus_pengurus Anggota PSSI) pemilik suara hanya mementingkan
egoisme mereka sendiri. Sifat kekeluargaan pun di persepakbolaan
Indonesia masih kurang, begitu juga di kongres kemarin. Anggota
kongres, saling jegal, mengancam tidak bisa berdamai seperti keluarga.
Mereka-mereka semua itu pada becus tidak sih dalam berorganisasi yang
baik?
Ada juga bakal calon yang terus kekeh-marikeh untuk terus maju
mencalonkan diri jadi pengurus PSSI. Lah, kalau menurut saya sih,
sudahlah lapang dada saja, terima keputusan itu yang tidak meloloskan
anda ini. Berikan saja suara anda pada yang lain. Pada calon yang anda
anggap bisa mengemban suara dan amanat anda, yang sejalan dan
sepemikiran tentunya.
Saya harap kongres susulan nanti dapat berjalan dengan baik, dan
tentunya bisa menghasilkan pengurus-pengurus PSSI yang lebih baik
lagi. Yang bisa mengorganisir dengan baik, bertanggungjawab dan bijak.
Bisa menghasilkan prestasi, pembentukan generasi yang baik,
pengelolaan persepakbolaan yang baik juga, serta pembangunan yang
memuaskan tentunya.
Semoga saja PSSI bisa jadi lebih baik lagi. Dan sepak bola Indonesia
bisa Maju dan berprestasi hingga ke tingkat Dunia.
Bangkitlah PSSI!
Jayalah Sepak bola Indonesia!

Jumat, 15 April 2011

Selamat Bekerja dan Sukses PSSI

Usaikah sudah kisruh yang terjadi di PSSI? Ya, semoga saja. Semoga dengan ditunjuknya Agum Gumelar sebagai Ketua Tim Normalisasi PSSI oleh FIFA, bisa memberi harapan baru. Syukurlah FIFA bisa mendengar suara para pencinta Sepakbola Indonesia dengan keputusannya membentuk Tim Normalisasi, dan terimakasih karena tidak memberi sanksi pada PSSI dan semoga saja tidak terjadi selamanya.

 Semoga ini menjadi awal yang baik untuk persepakbolaan Indonesia. Sudah saatnya kita menbentuk pengurus PSSI yang lebih terbuka dalam keorganisasian dan pengelolaan olahraga Sepakbola dan Futsal Indonesia, selain itu juga bisa bertindak tegas, adil, bijaksana dan yang lebih penting lagi adalah membangun generasi penerus dan membawa persepakbolaan Indonesia berprestasi di tingkat Dunia.

Saat ini kami berharap pada Anda Tim Normalisasi PSSI, Tim Exco, dan Tim Komisi Banding untuk membangun dan membenahi persepakbolaan di Indonesia. Kami akan tunggu hasil terbaiknya dengan membentuk Pengurus PSSI dan prestasi tentunya. Dan semoga saja Pengurus PSSI yang terbentuk nanti akan sesuai dengan keinginan dan harapan Masyarakat sepakbola Indonesia.

Selamat bekerja untukmu Tim perubahan PSSI. Semoga sukses hasil akhirnya.

Minggu, 06 Maret 2011

Puisi untuk PSSI


Wahai KAU yang urus sepak bola negeri ini

Sadarlah KAU dari mabukmu

Kami disini ingin KAU membuka mata hati

Untuk sedikit lebih buka pintu

Sudah saatnya KAU pergi

Ijinkan kami bersihkan sisa 'kotoran'mu

Supaya ku dapat melihat senyum pertiwi

Dan membuat Bangsa ini berjaya selalu

Wahai jiwa yang sekarang dicela

Kembalilah pada permainan di lapangan bola

Kau jiwa yang dianggap sengsara

Jiwa yang juga menyengsarakan semua

Ijinkan kami masuk istana

Istana megah yang tak pernah terbuka

Untuk membersihkan yang kami bisa

Agar semakin indah dipandang mata

Ini untuk pengurus PSSI

Kapan kau akan sadar hati

Karena kami disini mulai mati

Menunggu sepanjang hari

Ini untuk pengurus PSSI

Janganlah kau berkeras hati

Sekaranglah saatnya berbenah diri

Untuk dapat raih prestasi

Ini untuk pengurus PSSI

Kapankah kau bekerja sepenuh hati

Memberikan kami yang berarti

Demi Pertiwi dan generasi

Sabtu, 05 Maret 2011

Sepak Bola dan Masuk Penjara

Lagi-lagi diri ini dibuat makin tidak percaya dengan orang-orang 'berjas' yang ngaku lebih pintar dari orang yang memang tidak pintar. Mereka membuat hatiku ini ngilu untuk berbuat yang lebih baik pada negeri ini. Aku semaikin greget untuk terus ngoceh. Ya, ngoceh pada orang yang sekarang lagi pada ngeributin sepak bola negeri ini. Padahal aku punya cita-cita yang salah satunya adalah membangun Negeri ini supaya lebih baik lagi dengan sepak bola. Dengan harapan bisa sedikit bisa meringankan beban Negeri (Pemerintah sih utamanya mah) ini.

Cita-cita bikin sepak bola di Indonesia ini bisa jadi lapangan kerja, tapi jadi sirna karena arogansi pengurus PSSI sekarang. Karena bikin liga baru akan dibubarkan juga. Seandainya PSSI bisa lebih 'keibuan' untuk sepak bola di Negeri ini, tentunya akan lebih baik lagi untuk kehidupan generasi berikutnya.

Cita-citaku puluhan tahun lalu, klo bisa bikin liga pelajar dari SD, SMP, SMA sampai Mahasiswa yang diikuti semua sekolah dan universitas, tentu akan sedikit mengurangi putusnya pendidikan, tawuran, penyalah-gunaan Narkoba dan miras, sek bebas, pembangkangan dan utamanya pengangguran. Gimana caranya? Konsep sih udah ada di otak ini, tapi..... yaitu tadi bakal terbentur sama yang namanya PSSI.

Sekarang aja, bikin Liga baru bakal di bubarin. Menurut aku sih, itu yang ngurus PSSI sekarang GOBLOK PISAN! Kenapa tidak, ada liga baru disebut ilegal dan harus dibubarkan (klo tidak bubar liga barunya bakal masuk penjara kali ya) mana lagi contohnya klo bukan Liga Primer Indonesia alias LPI. Bikin alasannya tidak direstui sama FIFA (atau dianggap saingan Liga PSSI) Padahal aku berharap anak pelajar itu punya kegiatan dan penghasilan tambahan. Supaya Bangsa ini bisa kembali berjaya seperti dulu. Seperti yang pernah ada dalam mimpi-mimpiku, klo di Indonesia ini dulunya adalah Negeri yang paling maju dalam segala bidang dan orang nya ramah. namun sayang dalam mimpi-mimpi itu juga aku mendapat kehancuran Bangsa yang besar ini akibat hati yang tak bisa dikendalikan.

Aku berharap sih Bangsa ini tidak akan hancur (sepak bolanya)karena arogansi hati para pengurus PSSInya.

Gimana tidak, coba aja bayangkan! Klo aku mendirikan liga baru lagi, bakal dibubarkan tuh liga karena dianggap ILEGAL dan aku dituntuk penjara, tapi tidak apa-apa klo aku dibui, kan enak ada AC nya, pake sping bad lagi, dari pada adik-adik generasi muda pelajarnya yang pada diinepin di hotel prodeo gara-gara tawuran, narkoba, kejahatan pikiran atau jadi teroris, lebih baik itu kan dicegah. ya dicegah dengan konsep sepak bola yang ok. kayanya di otak ini ada.

Aku tawari ini pada PEMERINTAH, PSSI dan semuanya, pilih AKU YANG DIPENJARA atau GENERASI MUDA YANG MASUK PENJARA? silahkan pilih. aku harap sih otak dan hati kalian seperti Komisi Banding (salut tuk mereka).

Janganlah kalian bawa PSSI (sepak bola) ini ke jalur politik yang menggelitik namun mencekik. Gimana tidak, itu yang ngurus PSSI sekarang masih mengaitkan kepada politik. Partai politik saling tuding. Kita blak-blakkan ajalah, sebut saja partai yang masih dianut ketua dan balakorawa-nya di PSSI, dimana partai tersebut mendukung dan membela PSSI sekarang namun dilain pihak banyak yang sudah tidak percaya lagi. Apa sih tujuan kalian sebenarnya mempertahankan PSSI, untuk 2014, iya? Dasar, itu keliru. Yang ada malah partai kalian makin berkurang suaranya.

Tidakkah kalian mendengar sudah banyak orang yang hengkang dan mencemooh partai Mu? Apakah pembaca juga sadar, klo sepak bola ini sasaran promosi dan pengumpulan suara bagi partai politik? Kita takan mungkin bisa membuka hati pengurus PSSI sekarang dengan demo-demo, tidak juga dengan seruan dari Pak Mentri. Jangankan Mentri, Presiden aja ngomong tidak digubris, kan beda partai, Presiden dan Mentri-nya biru, PSSI-nya kuning. Coba klo yang ngomong sama dengan PSSI, Yaitu orang kuning pasti lebih didengar. Inget tidak kasus harga tiket piala AFF kemaren? Dimana Presiden memohon (ngomong mohonnya sampai 2x) pada PSSI untuk turunkan harga tiket, tapi kata Pak Ketua Umum PSSI-nya harga tiket turun karena permintaan dan perintah dari Yang Terhormat atasannya di partai politik kuning itu. Katanya (denger di TV) pernah juga itu Pak Ketua bilang suksesnya Tim Nasional Indonesia karena partai politik kuningnya. Tidak salah itu? Huaahahahaaaaaaaaaaaaaaa............ :0

Sekarang sih kita berharap pada partai yang menaungi para pengurus PSSI (si Kuning) supaya bersedia menyadarkan yang lagi pada mabok bola. Semoga Yang Terhormat pentolan Partai politik kuning ini mau mengultimatum pengurus PSSI supaya mereka bersedia dirombak dibenahi, supaya lebih baik lagi.

Semoga saja Liga-liga baru akan terus bermunculan dan menciptakan perbaikan pada negeri ini. Dengan begitu TimNas Garuda Merah Putih bisa meraih kejayaan dan Prestasi. Mari kita berdoa, berbenah diri dan bekerja sekarang membangun sepak bola Negeri ini agar sesuai dengan harapan kita semua. Ya, kita tunggu saja!

Minggu, 27 Februari 2011

REVOLUSI PSSI!

Sepak bola oh sepak bola, bola satu jadi rebutan, ditendang-tendang, pemainnya saling tendang dibuang, yang ngurus pecundang curang harus ditendang.

Sepak bola di 'sini' saat ini hanya jadi ajang judi, generasi sepak bolanya hanya jadi pemimpi. Bicara sepak bola, bagi ku, bicara mimpi aku sebagai anak bangsa untuk meraih prestasi. Benar. Aku masih bermimpi tentang sepak bola di Indonesia yang berprestasi membanggakan dan meluasnya pembinaan bagi generasi mudanya. Tapi apa kenyataannya saat ini, aku mungkin akan terus bermimpi dan semakin kecewa. Pastinya aku sangat kecewa sama yang ngurus sepak bola di Indonesia ini, siapa lagi kalau bukan PSSI dan Pemerintah-nya juga.

Pengurus PSSI sekarang ini mungkin pemikirannya sedang 'jelek'. Mereka tidak lebih baik dari kami yang pernah hidup di 'jalanan'. Jika mereka menganggap dirinya pintar jadi pengurus, harusnya mereka sadar, bukan pintar nyari hidup semata di sepak bola dengan cari keuntungan penghasilan semata yang 'katanya' capai milyaran (woooowww!), tapi harusnya pintar lebih banyak bikin pembinaan dan pembangunan untuk raih prestasi yang membanggakan. Sudah 4 Presiden yang menjabat Negeri ini dari yang terakhir diberi prestasi, dan sepanjang itu juga Presiden belum diberi hadiah prestasi lagi, termasuk kami para 'jelata' yang meratap menatap hasil.

Ah, aku jadi geregetan. Langsung ajalah ketujuan dan harapannya seperti yang telah ditulis di artikel “Untuk Sepak bola” rombak dan selamatkan PSSI sekarang juga. Ya, Revolusi PSSI! Betul, ganti dan rombak kepengurusan PSSI, apakah itu yang di 'Senayan' ataupun yang di Daerah. Ganti mereka dengan yang benar-benar cinta sepak bola yang ingin memajukan, membangun dan meraih prestasi bukan mengumplkan keuntungan semata. Terutama ganti Ketua Umum, Wakil, Sekretaris Jendral, Bendahara maupun pengurus lainnya yang tidak benar-benar cinta sepak bola yang hanya inginkan penghasilan semata dan tidak pernah mau mendengar jeritan kami 'jelata sepak bola'. Untuk calon penggantinya, yang penting punya tujuan nyata untuk melakukan pembangunan, pembinaan dam prestasi sepak bola Indonesia. Dan yang paling utama juga HARUS TEGAS dan jangan membawa 'bendera partai politik' seperti yang diemban Ketua Umum PSSI saat ini. Kembali pada artikel “Untuk Sepak bola” tersebut, jika memungkinkan aku juga bersedia menjadi pengurus PSSI. Itupun juga kalau ada yang mau dukung, namun hal ini akan jadi tidak mungkin. Karena aku hanya jelata dan itu tidak akan dimungkinkan berada bersanding disinggasana istana PSSI. Lagian umurku juga belum 30 tahun, dan di sepak bola aku hanya berprestasi di tingkat amatir kampung, yaitu sebagai kapten yang membawa Cimeong RW 06 menjadi jara ketiga piala antar 2 Desa, Desa Dompyong Wetan dan Dompyong Kulon. Yang aku punya saat ini untuk sepak bola hanya Tekad dan Tujuan nyata. Namun kenyataannya itu bukan modal utama, modal utama tentunya adalah dana. Ya dana untuk mendapat suara, dan ini apakah masih lumrah?

Berandai-andai ah. Seandainya aku jadi ketua umum PSSI, apa sih tekad, tujuan dan ketegasan yang akan dilakukan. Yang pasti bukan untuk mendapat bayaran tinggi, aku tidak harapkan itu. Aku harapkan kemajuan, pembangunan, pembinaan dan prestasi untuk sepak bola Indonesia. Aku tidak mengharapkan bayaran dan penghasilan, tidak dibayar pun aku Iklas Ridho Lilahita'alla. Karena aku cinta sepak bola sepenuh jiwa ragaku, dan demi sepak bola aku rela kehilangan kakiku.

Tekad dan tujuanku untuk sepak bola dan futsal di Indonesia punya 7 garis besar. Yaitu:

  1. Memperbaiki kualitas turnamen yang sudah ada

  2. Membuat turnamen lebih banyak lagi

  3. Membuat dan membangun pembinaan yang berjenjang dan berkualitas dengan berkala

  4. Membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana

  5. Membentuk Tim Nasional dan klub yang berprestasi dunia

  6. Membentuk kepengurusan yang lebih tegas, solid dan terbuka

  7. Menjadikan Sepak bola sebagai industri, pendidikan dan pariwisata

Ketujuh garis besar tersebut tentunya akan diurai lagi menjadi beberapa pokok. Dimana suatu saat pokok-pokoknya juga masih bisa dikembangkan lagi. Penjabaran dari pokok-pokok garis besar tersebut seperti ini, yaitu:

  1. Memperbaiki kualitas turnamen yang sudah ada:

  • Membuat peratururan yang tegas terhadap Klub, Pemain, Wasit dan Suporter. Contoh, klub yang terbukti melakukan penyuapan dan atau pengaturan hasil pertandingan akan dikenai denda dan sanksi berupa didegradasi;

  • Klub dituntut untuk lebih profesional lagi. Contoh, dengan tidak semata-mata mengandalkan dana dari APBD;

  • Mendatangkan wasit-wasit kelas dunia dan 'menyekolahkan' lagi wasit-wasit nasional;

  • Mempersatukan dan mengkordinasikan suporter. Contoh, unuk meminimalisir kerusuhan yang sering terjadi seperti sekarang ini(Mendamaikan Aremania, Bonek, Bobotoh, The Jak);

  • Mendatangkan secara berkala klub-klub terbaik di dunia untuk bertanding dengan klub-klub Indonesia

  1. Membuat turnamen lebih banyak lagi:

  • Membuat turnamen amatir tingkat desa, kecamatan, kota/kabupaten dan provinsi;

  • Membuat liga pelajar (SD,SMP,SMU) dan liga mahasiswa;

  • Membuat piala PSSI dimana pesertanya adalah klub LSI, Devisi utama,1,2 dan3, LPI, Klub Amatir, klub mahasiswa, klub perusahaan dan intansi;

  • Merekomendasikan membuat piala AFF/Asia Tenggara versi klub;

  • Merekomendasikan membuat piala AFF/Asia Tenggara versi Pelajar dan Mahasiswa

  • Klub LPI masuk PSSI, dan berhak ikut Piala Indonesia

  1. Membuat dan membangun pembinaan yang berjenjang dan berkualitas dengan berkala:

  • Membuat lebih banyak lagi Sekolah Sepak Bola (SSB) dan mencarikannya sponsor;

  • Bekerja sama dengan Mendiknas dan Menpora untuk mengelar dan memsosialisasikan liga pelajar dan menjamin pendidikan dan memberikan beasiswa;

  • Membuat Liga U9, U12, U15, U17, U19, U21, U23 yang lebih baik;

  • Pencarian Bakat ketiap pelosok daerah dan yang berada di Luar Negeri;

  • Mengirirm Pemain muda ke Negara dan Klub-klub terbaik di Dunia;

  • Mendatangkan pelatih bakat terbaik;

  • Memperbanyak pertandingan baik lokal maupun internasional;

  • Membuat pusat pelatihan ditiap daerah yang bermutu;

  1. Membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana:

  • Membuat lapangan dan stadion baru lebih banyak lagi;

  • Memperbaiki kembali Yang terbengkalai dan rusak, dengan tarap internasional;

  • Mengusahakan untuk mencegah penggusuran lapangan;

  • Mendirikan Sekolah Pendidikan formal sepak bola (SD,SMP,SMA,Akademi);

  • Mendirikan Sekolah Perwasitan;

  • Membuat pusat pendidikan bagi suporter;

  • Membuat pusat pelatihan dan pendidikan kepengurusan klub

  • Membuat pusat kesehatan/medis sepak bola

  1. Membentuk Tim Nasional dan klub yang berprestasi dunia:

  • Memperbanyak pertandingan, tiap 2 bulan TimNas mengadakan pelatnas dan uji tanding;

  • Mendatangkan pelatih terbaik dunia;

  • Mengirim Timnas untuk berlatih dan bermain di klub-klub dan negara terbaik di dunia;

  • Menata jadwal turnamen klub supaya tidak bentrok dengan latihan Timnas;

  • Memberikan ganti bagi klub yang pemainnya masuk Timnas;

  • Mendatangkan Pemain kelas dunia untuk mendongkrak prestasi klub;

  • Klub akan dibantu pengurusan dalam mendatangkan pemain dan pelatih;

  • Mendatangkan klub-klub dan Timnas negara lain untuk bertanding melawan klub Indonesia maupun TimNas Indonesia

  1. Membentuk kepengurusan yang lebih tegas, solid dan terbuka:

  • Kepengurusan akan lebih bersifat terbuka;

  • Tegas, jujur dan adil dalam menegakan peraturan;

  • Pengelolaan dana lebih transparan dan diaudit secara berkala oleh publik dan independen;

  • Setiap masalah selalu dimusyawarahkan bersama;

  • Setiap Kegiatan selalu terbuka untuk umum;

  • Tidak membawa sepak bola kejalur politik;

  • Pengurus tidak boleh punya kepentingan pribadi ataupun golongan;

  • Bertanggung jawab penuh pada amanat tugas yang diberikan;

  • Membuat pusat pengaduan masalah, kritik dan saran yang lebih terbuka;

  • Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala pada publik tentang program yang sedang dikerjakan;

  • Berisap untuk mengundurkan diri dan diganti, bila kinerjanya tidak bagus

  1. Menjadikan Sepak bola sebagai industri, pendidikan dan pariwisata:

  • Klub dijadikan perusahaan dengan menjual sahamnya ke publik;

  • Tiap pertandingan dijadikan pusat informasi, pendidikan dan pariwisata bagi publik;

  • Pertandingan/Turnamen sebagai promosi langsung bagi sponsor dan referensi bagi masyarakat;

  • PSSI, Klub, Pemain dan Suporter, maupun wasit dibentuk usaha kemitraan bersama dalam bentuk koperasi;

  • PSSI dan Klub dijadikan usaha untuk menyerap karya suporter (masyarakat umumnya) dan menciptakan lapangan kerja;

  • Membuat musium sepak bola yang lengkap;

  • Dibuat jalinan kerjasama antara sponsor, klub, pemain dan suporter yang saling menguntungkan dalam sebuah market jaringan

Selama ini (dalam 5 tahun terakhir) 4 kelompok suporter besar di Indonesia, yaitu: Aremania(suporter dari Arema Indonesia), Bonek(suporter dari Persibaya Surabaya), Bobotoh/Viking (suporter dari Persib Bandung), dan The Jakmania(suporter dari Persija Jakarta), Sepertinya tidak pernah akur dan yang ada selalu saling ejek. Jangankan antar suporter, dalam satu suporter aja sering terjadi tawuran. Menurut aku, ini tidak bisa dibiarkan. Mereka sendiri akan rugi, begitu juga dengan klub yang akan kehilangan dukungan fanatik disetiap pertandingan juga akan kehilangan 'sedikit' pemasukkannya. Sponsor juga rugi, karena seharusnya mereka lebih banyak lagi mendapat promosi langsung dari kehadiran kedua kubu suporter di stadion. Seandainya, keempat suporter ini dapat duduk bersama, tanpa saling ejek dan tawuran dalam setiap pertandingan klubnya, sudah bakal tentu sepak bola Indonesia akan lebih maju lagi (baik klub dan Tim Nasional Indonesia tentunya). Pertanyaan dan harapan dari aku, "Hei, kalian AREMANIA, BONEK, BOBOTOH-VIKING, THE JAKMANIA Kapankah kalian akan damai dan bersatu kembali? Ingatkah kalian, ketika masih bisa duduk bersama dan itu sekitar 15 tahun yang lalu. Dan sekaranglah saatnya kalian BERSATU!!!"

Sebenarnya masih banyak lagi pokok-pokok tujuannya yang masih belum disebutkan diatas. Akan tetapi, hal ini akan menimbulkan tanya yang besar, “Sanggupkah aku untuk mengemban amanat tugas yang diberikan dan menjalankan apa yang telah diprogramkan sebagai tujuannya?”. Jawabannya, aku harus mampu. Dan aku yakin aku sanggup. Mungkin bila Tuhan berkehendak jika aku diberi kesempatan untuk mewujudkannya, maka dengan senang hati aku akan menjalankannya.

Kalau saja ini hanya jadi sebuah angan, namanya juga berandai-andai, semoga saja nantinya ada ketua umum yang menjadikan ini sebagai bahan kajian untuk bisa mendapat ide yang sama dan tentunya lebih baik lagi dari ini.

Semoga saja harapan aku untuk SEPAK BOLA INDONESIA bisa terwujud. Yaitu, TERCAPAINYA KEMAJUAN, PEMBANGUNAN, PEMBINAAN DAN PRESTASI YANG LEBIH BAIK LAGI.

REVOLUSI PSSI!!!

HIDUP dan JAYALAH SEPAK BOLA INDONESIA!!!

Sabtu, 26 Februari 2011

Untuk Sepak Bola Indonesia

Akhir-akhir ini banyak orang bicara tentang sepak bola di Negeri ini. Mulai dari yang berbicara tentang prestasi hingga kepengurusannya. Untuk prestasi, apasih prestasi yang sudah dicapai paling tidak 10 tahun terakhir? Silahkan anda semua yang menjawab. Untuk kepengurusan tentunya akan selalu terkait dengan yang namanya organisasi sepak bola itu sendiri tentunya yang ada di Indonesia, apalagi jika bukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau yang biasa disingkat PSSI. Benar saja, saat ini banyak orang yang berbicara tentang PSSI. Hal ini dipicu dari ketidak becusan orang-orang yang mengurus PSSI itu sendiri. Mereka tidak becus meraih prestasi, tidak becus menjalankan ketegasan dalam peraturan, tidak becus mengemban amanat yang diberikan karena mereka (PSSI – pusat yang ada di Senayan) seakan telah buta matanya, telah tuli kupingnya dan telah kotor hatinya. Revolusi PSSI seakan menjadi harga mati yang disuarakan seluruh masyarakat sepak bola di Indonesia ini. Walau masih ada saja yang mendukung mereka untuk tetap bercokol di PSSI saat ini, namun menurut saya pendukung itu adalah koloni pengurus PSSI sekarang.

Sepak bola sering kali membuat darah saya bergejolak memanas dan memuncak. Saya adalah orang yang cinta pada sepak bola sehidup-semati. Jiwa raga ini sepenuhnya cinta terhadap sepak bola. Dari kecil sampai sekarang dan hingga mati nanti saya akan tetap cinta dan ada untuk sepak bola. Saya akan tetap bersuara walau deretan proyektil meletup di tubuh ini.

Disini saya akan menjadi diri saya yang sepenuhnya cinta pada sepak bola, akan berbicara pada semua, pada pengurus PSSI pusat dan daerah, pemerintah, klub, pemain, dan suporter pencinta sepak bola tentunya. Sebagai awalan, saya ingin kita semua merenung kata-kata ini: "Sadarkah kita akan arti sepak bola pada diri kita?" Berbekal pertanyaan tadi, sudah sepatutnya saya untuk mengingatkan semua arti sepak bola bagi diri masing-masing. Dan sudah barang tentu saya bicara arti sepak bola bagi diri saya. Dimana sepak bola adalah rasa cinta, semangat untuk membuat hidup lebih indah untuk terus melewatinya. Sekali lagi saya disini akan berbicara mengingatkan semuanya tentang sepak bola.

Pertama saya akan mengingatkan pada orang-orang yang ada di PSSI yang mengurus sepak bola dan futsal itu. Ingat!!! Tujuannya apa bagi kalian memilih masuk jadi pengurus PSSI. Saya harap sih anda bertujuan untuk memajukan prestasi sepak bola dan masyarakatnya. Namun bila ada maksud lainnya silahkan anda keluar dari kepengurusan PSSI. Yang kedua tentunya saya alamatkan pada Pemerintah, yang pasti yang ngurusin olahraga sepak bola tentunya. Saya ingatkan, jangan sekali-kali tuan membekukan organisasi atau perkumpulan olahraga sepakbola khususnya, karena didasarkan tindakan oknum-oknum bangsat yang ngurus organisasi tersebut telah berbuat seperti bangsat keparat. Mengenai hal ini saya TIDAK setuju jika PSSI dibekukan oleh Pemerintah. Menurut saya, masih ada cara yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah yang sedang membelit sepak bola negeri ini. Yaitu, Pemerintah memanggil dan mendudukan bersama seluruh elemen sepak bola negeri ini. Panggillah oleh tuan, seluruh pengurus PSSI yang di Senayan, PSSI cabang daerah, Seluruh Klub dan pemain sepak bola dari Liga Super Indonesia (LSI), Divisi Utama (DU), Divisi 1(D1), Divisi 2(D2), Divisi 3(D3), Klub dan pemain Liga futsal Indonesia, Suporter tiap klub, Wasit, Mantan pemain Tim Nasional yang sudah tidak main lagi (anggap mereka sebagai sepuh sepak bola Indonesia), Perwakilan klub dan pemain Liga Primer Indonesia (LPI- walau PSSI yang arogan tidak mau mengakuinya, demi sepak bola Indonesia LPI juga harus diturutsertakan), KONI, KOI dan tentu dari pihak Pemerintah sendiri. Semua didudukan bersama dalam satu musyawarah. Membahas inti dari satu masalah, "APASIH YANG DIHARAPKAN DARI PSSI SELAKU INDUK SEPAK BOLA DI INDONESIA UNTUK SEPAK BOLA INDONESIA KEDEPAN-NYA?". Masasih kaya gini aja Pemerintah tidak bisa menanganinya? Bila tuan ragu dan tidak bisa, maka saya sendiri YANG AKAN MENGEKSEKUSI SEMUANYA ini disini. Dan yang ketiga saya sampaikan untuk para pelaku sepak bola itu sendiri, saya ingatkan bahwa sepak bola di negara ini merupakan alat perjuangan yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia.

Saya ingin bercerita tentang sepak bola dan diri saya. Semuga ini bisa menjadi suatu yang dapat mengingatkan kita semua tentang arti sepak bola ini bagi kita semua. Dari dulu hingga saat ini dan seterusnya selalu ingin bermain dan bermain sepak bola, ngurusin sepak bola hingga saya mati nanti. Saya hampir saja sempat kehilangan kedua kaki saya karena sepak bola, tapi saya tidak mempermasalahkan hal itu. Dan tidak sedikitpun rasa cinta saya pada sepak bola semakin berkurang yang ada malah rasa cinta ini bertambah pada sepak bola. Walau orang tua saya melarang saya untuk bermain sepak bola, saya akan tetap bermain dan akan selalu mencintai sepak bola sampai akhir hayat kelak. Kata pemikiran mereka sepak bola itu 'Bal' alias bala'i (celaka) dan 'gol' adalah gulung (berkelahi). Menurut saya ini tidak bisa diterima, jika berpikir negatif tentang sepak bola maka negatiflah hasilnya.

Namun hal ini berbeda dengan pendapat dan kenyataan dari buyut dan para sepuh yang pernah berbincang dengan saya tentang sepak bola. Saya akan bercerita tentang kenangan tersebut yang masih saya ingat. Menurut Mpa Otin, kakek saya (ayah dari bapak saya), bahwa sepak bola itu sebagai ajang pemersatu rakyat. Namun disayangkan setelah era Orde Baru, sepak bola seakan menjadi bahan perpecahan dan permusuhan antar masyarakat. Menurtu para sepuh disekitar Mpa Otin itu dulunya pejuang, namun tidak mau jadi veteran dan hal ini dibenarkan oleh beliau. Mpa Otin itu dulu ketika jaman penjajahan Belanda pernah diajar oleh Pak Soekarno (Presiden pertama RI). Menurut Mpa Otin, Bung Karno berjuang salah satunya dengan sepak bola. Walau saat itu sepak bola belum begitu familiar namun tidak sedikit juga rakyat yang memainkannya. Salah satunya ketika dibentuk perkumpulan pemuda wilayah Cirebon, mempersatukannya dengan sepak bola. Hal ini pun dibenarkan oleh beberapa sepuh yang pernah berbincang dengan saya tentang perjuangan dan sepak bola. Disayangkan memang, saya tidak mendapatkan ini dipelajaran sekolah dulu. Kalau Bung Karno itu menggunakan sepak bola sebagai alat perjuangan. Tapi saya percaya dengan perkataan para sepuh tersebut. Paling tidak dengan adanya Istora Senayan dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno yang megah sebagai buktinya, walau tak bisa saya berikan bukti nyata sebelum kemerdekaan kiprah antara Bung Karno dan sepak bola sebagai alat perjuangan. Selain itu juga ada pula cerita dari sepuh di Cibinong Bogor, yang mengatakan bahwa sepak bola adalah alat pemersatu dan perjuangan rakyat. Kata beliau, bahwa Pak Mohamad Hatta itu suka akan sepak bola, dan kata beliau bahwa ia sering melihat Wakil Presiden RI yang pertama itu bermain sepak bola. Dan lagi-lagi saya harus percaya walau saya tidak bisa membuktikannya. Namun paling tidak perkataan sepuh dari Cibinong tersebut ada yang meng amini-nya. Yaitu, sepuh dari Cimanggis Depok. Waktu itu saya hendak berkunjung ke rumahnya Bang Iwan Fals. Menurut beliau benar kalau dulu Kedua Proklamator RI tersebut menggunakan sepak bola sebagai alat perjuangan. Beliau sempat pula menyaksikan beberapa kali permainan Sang Proklamator RI dalam mengolah bola. Dan si Kakek renta tersebut masih ingat betul ultimatum yang diberikan Sang Proklamator tentang permainan sepak bola, "BERMAINLAH SEBAIK MUNGKIN, BIKIN SEMANGAT RAKYAT YANG MENONTON, JANGAN BERBUAT KASAR, KARENA SEPAK BOLA BUKAN BERPERANG, INI (sepak bola) ADALAH PERJUANGAN DAN PERSATUAN BANGSA". Dan hal-hal inilah yang membuat saya semakin bangga dan cinta pada sepak bola.

Dari cerita para sepuh diatas, mungkin anda tidak percaya karena buktinya tidak bisa ditunjukan, tapi yang perlu anda cermati, banyak klub sepak bola Indonesia yang berdiri sebelum kemerdekaan begitu juga dengan PSSI-nya. Yang saya ketahui tentang sepak bola Nasional, juga bukti bahwa Tim Nasional Indonesia adalah negara pertama di Asia yang ikut turnamen Piala Dunia 1938 di Prancis. Untuk sebab itu bagi semua elemen sepak bola, saat ini harus berbenah secepatnya sekarang juga demi mengembalikan cita-cita bangsa akan tujuan sepak bola. Yaitu, prestasi yang membanggakan bagi rakyat, sepak bola yang bisa membangun masyarakatnya, yang dapat mempersatukan seluruh elemen Bangsa. Bagi para pengurus PSSI sekarang, kasus suap, korupsi dan perjudian haruslah dapat membuktikan kalau itu tidak lah benar, dan yang pastinya sikap tegas benar dan jujur harus diutamakan selain prestasi tentunya. Jika kalian tidak juga kunjung becus ngurus sepak bola di Negeri ini, saya juga siap menggantikan kalian. Demi terwujudnya kembali tujuan dari sepak bola Bangsa ini. Dan untuk Pemerintah, saya ingatkan untuk bisa mewujudkan kembali tujuan tersebut dengan mengambil keputusan yang bijaksana dengan dimusyawarhkan terlebih dahulu. Dan bagi pelaku sepak bola (klub, pemain, Suporter, wasit, media) haruslah bisa berpikir dewasa dan bersikap sportif. Janganlah bermain curang dan kasar karena itu salah besar. Janganlah berbuat onar dan kerusuhan, itu hanya akan merugikan sendiri dan membuat sepak bola bangsa ini semakin terbenam dilembah suram. Berbuatlah adil bila jadi pengadil. Kabarkanlah berita sesuai dengan kenyataan.

Ingatlah!!! saya tidak akan pernah rela bila sepak bola dijadikan alat dan dicampur-adukkan dengan tujuan partai politik. Saya tekankan jangan sampai ini terbukti kejadian dikemudian hari, maka saya tidak akan pernah memilih partai politik tersebut. Saya juga menyarankan pada semua elemen sepak bola untuk tidak memilih partai politik tersebut. Dan sekali lagi saya ingatkan, sepak bola adalah kebanggan bagi masyarakat, pemersatu bangsa, penyemangat hidup rakyat, dan sepak bola adalah milik rakyat. Jadi siapa saja orangnya yang berhak dan sesuai peraturan yang benar dan tidak didibuat untuk suatu tujuan kepentingan golongan. Jadi siapa pun berhak mengelola PSSI dan menjadi Ketua Umumnya. Syarat jadi ketua umum PSSI harusnya sepeti ini (menurut saya):

  • warga Negara Indonesia dan tinggal di Indonesia

  • Aktif di Sepak bola maupun futsal

  • Bukan mantan atau narapidana

  • Bukan Anggota Partai Politik (jika benar, harus bersedia menaggalkannya)

  • Umur (sesuai syarat minimal organisasi)

Dan siapa-siapa saja yang berhak memilih untuk jadi Ketua Umum, Wakil dan Sekretaris Jendral PSSI:

  • PSSI pusat dan daerah (Sebagai yang bertanggung jawab atas persepak-bolaan di Indonesia)

  • Klub, Pemain, Suporter LSI, DU, D1, D2, D3 dan Liga Futsal tentunya (Sebagai pelaku langsung yang profesional di sepak bola Indonesia)

  • Wasit

  • KONI (Sebagai ibu dari semua cabang olahraga termasuk sepak bola di Indonesia)

  • KOI (yang ngurusin cabang olahraga untuk berlaga di internasional dalam Olimpiade)

  • MENPORA (Wakil pemerintah yang bertanggung jawab atas perkembangan Olahraga)

  • KAPOLRI (Yang ngurusin keamanan di pertandingan sepak bola)

  • LPI (Jika saya jadi ketua, saya masukan ke PSSI dan berhak punya suara)

Cara pemilihannya: Setiap hak suara diberi kertas dan menuliskan nama calonnya, 1-Ketua Umum, 2-Wakil, 3-SekJen. Saya rasa semuanya bisa menulis dan membaca.

Ini hanya saran dari saya sebagai orang kecil yang sangat cinta akan sepak bola. Syukur- syukur bisa jadi patokan nantinya. Sekali lagi saya hanya mengingatkan pada semua pihak. Karena sudah sejak lama saya ingin menyampaikan hal ini dan karena saat inilah saya rasa momentum yang pas untuk menyampaikannya. Dan tidak akan bosan saya mengingatkan akan hal ini. Satu lagi bahwa saya sangat setuju dengan REVOLUSI PSSI. Karena sudah saatnya sepak bola kita berbenah. Bagi kawan-kawan yang berdemo menyuarakan Revolusi PSSI saya mendukung. Namun saya berpesan, jangan sampai kita berbuat anarkis dan ricuh hingga merusak, sebisa mungkin dan harus jangan sampai terjadi.

Ayo sudah saatnyalah kita berbenah, demi kemajuan sepak bola dan masyarakatnya tentunya juga. Karena ada banyak hal dari sepak bola ini yang bisa diraih untuk Bangsa Indonesia yang tercinta ini.

AYO BANGKIT, AYO BANGKIT, AYO REVOLUSI PSSI SEKARANG JUGA!!!

JAYALAH SEPAK BOLA DAN RAKYAT DAN BANGSA INDONESIA!

Sebuhkan dari Penyakit Korupsi

Bicara Indonesia yang sedang mengalami sakit yang tidak juga kunjung sembuh, rasanya malu untuk membahasnya saat ini. Sakit disini bukan sakit raga setiap rakyatnya, akan tetapi lebih pada moral dan kehidupan bangsa ini. Malu rasanya diri ini bila tentang kehidupan di Negeri ini. Malu untuk bicara tentang 'ketegasan dalam menjalankan kewajiban'.

Sekarang ini banyak yang sedang membicarakan tentang kepentingan yang bisa menguntungkan diri sendiri. Sementara itu, tidak sedikit juga yang mengabaikan kewajibannya, demi mendapat hak yang sepenuhnya (bila bisa hak orang lain pun diambil juga). Salah satu hak itu adalah, hak untuk mendapat penghasilan atau kekayaan. Memang orang hidup itu diwajibkan untuk mencari penghasilan untuk nafkah hidupnya.

Wajib mencari nafkah penghasilan itu sendiri adalah penghasilan yang baik alias halal, tidak dengan kecurangan melanggar hukum atau haram. Akan tetapi untuk saat ini, berbagai cara pun dilakukan untuk mendapat penghasilan yang bisa membuat kaya. Tidak peduli walau itu melanggar hukum. Dan salah satu tindakan tersebut adalah serakah, yang memang melanggar hukum itu yang membuat sakit bangsa ini sekarang.

Sakit Bangsa ini disebabkan penyakit serakah untuk memperkaya kehidupan. Serakah itulah yang jadi penyebab orang tidak peduli untuk mengambil yang bukan haknya, walau itu melanggar hukum. Serakah merupakan sumber masalah, karena serakah akhirnya orang jadi korupsi. Ya, korupsi akibat rasa serakah itulah bangsa ini sakit yang tidak juga kunjung sembuh.

Korupsi seakan sudah jadi nafas di Negeri ini. Kata korupsi sendiri saya ketahui sejak masih SD dulu. Dari dulu sampai saat ini, saya tidak percaya dengan ketegasan 'Negara' untuk memberantas pelaku korupsi. Kenapa demikian, karena saya tidak pernah mengetahui seberapa tegas pemberantasan itu dilakukan, karena memang buktinya juga tidak bisa berbicara, berbicara seberapa ketegasannya.

Kesemua pelaku korupsi itu mendapat hidup yang nikmat, walaupun ia akan diberikan ketegasan. Dari dulu saya berharap ketegasan dari Negara ini. Seandainya bisa tegas, tentunya telinga ini tidak akan terlalu sering mengengar kata korupsi ini. Harapannya sih bukan katanya saja yang hilang dari perbincangan, namun para pelakunya yang lenyap dari kehidupan ini.

Tiap kali mendengar kata korupsi, suadah barang tentu saya ingat dengan pelaku korupsi yang 'mengenalkan' kata korupsi dulu, siapa lagi kalo bukan 'Bapaknya korupsi (Bapak Koruptor)' Edi Tansil si manusia Rp1,3Trliun. Begitulah saya menyebutnya. Bagaimana ya kabarnya sekarang, kemana perginya, dimana dia sekarang? Ah, ada tidakkah yang masih mencari si Bapak 1,3T ini untuk diberi ketegasan hukum? Rasanya saya tidak yakin masih ada!!!

Jangankan Edi Tansil bapak koruptor yang saya kenal nama itu sejak jaman saya SD dulu, sudah belasan tahun itu sirna. Sudah 5 Presiden juga yang saya lewati, dan kelima nya belum ada yang tegas terhadap para koruptor. Para koruptor masih bisa lenggak-lenggok bagai model yang tidak pernah bersalah karena serakah melangar hukum mengambil yang bukan haknya. Memang saat ini juga saya belum yakin jika ketegasan itu akan terwujud. Boro-boro si Bapak 1,3T, yang saat ini masih dicoba diadili aja belum tuntu bisa diberi hukuman yang tegas.

Ucap saya sih percuma saja jika hanya diberi ketegasan untuk menginapkan mereka, apakah 5 tahun, 10 atau 20 tahun, itu percuma. Yang bisa dibilang tegas itu contohnya (saat ini) adalah pemerintah China. TEGAS MENGHUKUM PARA KORUPTOR dengan HUKUMAN MATI dan SEMUA KEKAYAANnya DISITA.

Jika disini tidak bisa seTEGAS itu., saya ada sedikit saran untuk di'cemooh' oleh semua. Sekarang percuma saja, jika diberi ketegasan diinapkan 10 tahun misalnya. Tapi mereka bisa kembali 'berjinjit' dengan cepat karena mendapat 'guntingan' waktu inapan mereka. Jadi saran saya begini, dari pada tahunan mereka diinapkan (kasihan, jangankan tahunan, baru beberapa minggu saja mereka sudah tidak betah dan rindu sama keluarga) mending diberi wejangan seminggu saja sebagai ganti inapan mereka yang tahunan itu. Lantas wejangan nya apa? Hari pertama (24 Jam) ia harus minta maaf pada rakyat ini. Semua stasiun TV, radio, media cetak, dan di internet memuat pernyataan maaf dan pengakuannya kalau ia adalah sang koruptor. Hari ke2, ia turun kejalan membersihkan sampah-sampah di jalan dari mulai di Senayan sampai di Monas tanpa alas kaki, kaos oblong, kaki dirantai, dan diberi tulisan "AKU SEORANG KORUPTOR". Hari ke 3, ia harus berdiri hormat seharian di Tugu Proklamator. Hari ke 4, menulis kalimat "AKU MENYESAL JADI KORUPTOR" sebanyak 10000 kalimat di bawah Tugu Pancoran sambil duduk tanpa alas. Hari ke 5, mengucapkan "AKU MENYESAL TELAH KORUPSI dan AKU TIDAK AKAN MENGULANGINYA LAGI" di depan pintu masuk gedung DPR/MPR RI. Hari ke 6, keliling jalan kaki tanpa alas kaki, dari Gelora Bung Karno ke Taman Makam Pahlawan Kalibata terus ke Tugu Monas sambil menyanyikan lagu "AKU SEORANG KORUPTOR, TUKANG NYOLONG DUIT RAKYAT, DAN SEKARANG AKU MENYESAL, AKU BERJANJI TIDAK AKAN MENGULANGINYA LAGI". Hari ke 7, berendam seharian di kolam air mancur Bundaran HI, sambil menyanikan lagu diatas, dan diberi gambar dirinya yang besar dengan tulisan lagu tersebut. Selama tujuh hari ia harus puasa dari mulai bedug Subuh, sampai bedug Magrib. Selama tujuh hari juga ia tidak boleh ganti pakaian kaos oblongnya. Ia hanya boleh tidur 1 jam sehari, yaitu pada jam 02.00 s/d 04.00. Makannya sehari satu kali, yaitu makan ubi atau singkong mentah dan minumnya air dari pancuran Bundaran HI.

Sudah barang tentu diantara anda yang membaca akan banyak yang bilang ini penyiksaan yang tidak manusiawi. Itu wajar-wajar saja, karena disini belum bisa tegas, jadi saya beri alternative singkat. Jika dianggap tidak manusiawi, maka ia harus bersedia seluruh hartanya disita dan atau dihukum mati. Kalau seperti itu terus korupsi tidak akan pernah mati dan korupsi akan terus jadi cerita yang bersambung, bersambung tanpa ada akhir. Jika sudah demikian, maka tulisan seperti ini juga akan terus ditulis tanpa henti dan terus bersambung. Dan tulisan ini pun akan terus bersambung dan bersambung seperti sakit yang tidak kunjung sembuh, yang membuat saya malu akan Negeri ini yang tidak bisa tegas, seakan ini terus bersambung.

Bersambung!!!

Sabtu, 12 Februari 2011

Berbagi

Belajar memang diwajibkan bagi manusia, selama manusia itu masih hidup tentunya. Belajar memang sudah dimulai dari sejak manusia itu baru lahir hingga wafat tentunya. Salah satu untuk belajar adalah sekolah.
Ya, di sekolah kita dididik untuk belajar. Dari yang tadinya belum tau jadi tau, yang bodo jadi pintar. Tapi di sekolah kita belajar itu kebanyakan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Pelajarannya, menurut saya, banyak yang dipaksakan.
Padahal klo ditanya pada siswa-nya, sekolah itu nantinya utuk apa? Kebanyakannya sih initinya untuk memudahkan mencari kerja dengan begitu uang akan mudah juga didapat.
Nah, sekarang bagi siapapun yang masih sekolah, baik itu di SD, SMP, SMA, atau Perguruan Tinggi, bagi kalian untuk apa sih sebenarnya belajar (sekolah) itu? Apa mengharapkan pendapatan alias uang yang banyak, jabatan yang tinggi atau apa?
Lalu akan kemana selepas sekolah/kuliah? Adakah yang bersedia kembali ke tempat itu untuk sedikit berbagi pelajaran yang didapat di luar sana (selepas sekolah/kuliah) bukan sebagai Guru tentunya, akan tetapi sebagai kawan bagi adik kelas.
Bagi yang masih sekolah apa sih yang masih diharapkan di sekolah yang belum kesampaian? Dan tentunya yang sudah keluar(alumni), apa sih harapan-nya yang belum kesampaian di sekolah.
Ada yang bersedia berbagi ni, tentunya bagi yang masih bersedia untuk belajar. Bagi kalian semua yang masih atau sudah keluar tapi masih ingin melanjutkan pendidikannya ada sedikit bantuan dari sekelompok orang yang berbaik hati untuk berbagi pada kita semua.
Mereka itu orang yang pernah nawarin aku kerja sama (yang jadi temanku di Facebook mungkin ada yang pernah tau tentang ini) tapi waktu itu aku masih banyak mikir. Akhirnya 'kejungkir" umurpun makin ngalir.
Disini kita akan ngasih sedikit dana bagi yang "mau" ngelanjutin belajarnya. Akan tetapi ada syaratnya. Namun tenang saja syaratnya mudah ko.
Ini syarat-syaratnya:
  1. Kasih komentar di artikel ini, untuk kami tindaklanjuti ke"mau"an kalian untuk belajar
  2. Jejang pendidikan bebas, (setara) SD, SMP, SMA, atau Kuliah.
  3. Umur max 23 tahun (jadi aku ga bisa ikut) ketika dapet dananya
  4. Tidak terlibat kasus pidana, tawuran, Narkotika dan miras
Aku sih berharap masih diberi kesempatan untuk belajar, berbagi bila adahal yang seperti ini. Semoga aja ini bisa jadi awal yang baik bagi kehidupan pendidikan di Negeri ini. Dan pastinya akan banyak diantara kalian yang bertanya. "Benar tidak sih?" Ya, ini benar, bukan penipuan. Aku diharuskan netral dalam hal ini oleh mereka. Yang nilai mereka, jadi jangan harap bisa NEPOTISME disini.
Namun mohon maaf, untuk dana yang akan diberikan tidak bisa disebutkan. Untuk pemberian akan diberikan pada semesteran.
Oh ya, jangan lupa klo nulis komentar-nya, akun nya bisa pake akun FB atau email yang bisa dihubungi, jangan sebutkan Alamat, Usia dan nomor telepon. Yang terpilih akun nya akan dimuat di Blog ini(http://cheemewfars.blogspot.com), dan akan dihubungi setelah dimuat.
Selamat Belajar!!!

Minggu, 30 Januari 2011

free tickets?

Apa yang bikin heboh remaja khususnya putri saat ini? Pastinya bukan karena serentetan musibah di Negeri ini, bukan pula karena harga sembako yang melambung. Lantas karena apa? Mereka heboh karena Justin Bieber. Loh.. memangnya kenapa? Ya, Justin Bieber (JB) bakal datang ke Indonesia. Ia bakal ngadain konser di Sentul City International Convention Center, Bogor Jawa Barat. Pada 23 April 2011. (lihat daftar tour konser lainnya Justine Bieber) Tiketnya tahu masih ada apa sudah ludes. Harganya lumayan, dari Rp 500 ribu - Rp 1 juta. Kalau dikasih gratis gimana mau tidak? (Masih ada tapinya) Cuma dengan syarat-syarat. *_^

Akan tetapi bukan untuk bereforia dengan kedatangan JB ke Indonesia, akan tetapi artikel ini ditulis untuk sebuah perhatian pada kita semua, pada Orang tua khususnya yang punya anak gadis (apalagi ia ngefans sama JB). Loh.. memangnya ada apa? Ya, remaja putri, atau kaum hawa mana yang bakal nolak klo diaja nonton atau ketemu sama JB tak harus keluarkan duit. Coba tanyakan pada anak, saudari, kerabat, teman atau diri anda sendiri, mau atau tidak? Jawabannya.... pasti YA!

Lantas perhatiannya dimana? Coba bayangkan saja, untuk dapet tuh tiket tidak murah, paling murah aja Rp500-rb. Dah gitu di hari pertama penjualan tiket manual antrian nya ngular ampe bejibun dan ricuh. Sekarang bagaimana klo tiket itu ada yang mau kasih geratis tidak harus beli pake duit. Namun dengan syarat, Syarat nya bermacam-macam tergantung yang mau ngasih tuh tiket. Klo syaratnya wajar dan tak 'macam-macam', akan tetapi bagaimana klo syaratnya punya maksud yang'macam-macam' pada yang bakal nerima tiket gratis (Jangan sampai Sih). Ok! Sekarang tanya lagi pada anak gadis anda, dia sudah punya pacar belum? Atau dia sudah ada hasrat pada lawan jenis. Klo jawabannya YA, coba tanya pendapatnya tentang hubungan dua insan alias Sex. Klo ia jawab biasa aja apalagi jawab lumrah alamat waspada pada diri anda.

Minggu pagi ini (30 januari 2011), aku lagi main di warnet, ada sekumpulan anak muda yang pada bercanda. Terlontar ucap dari salah satu Cowok : "Klo aku kasih kamu tiket nonton Justin Bieber idola mu, gratis mau tidak?", jawab si Cewek: "maulah", Lanjut Cowok tadi:"Tapi ada syaratnya!". Anda semua pasti tercengang dengan syaratnya itu. Dan ternyata syaratnya adalah: Si Cewek tadi harus mau tidur (melakukan hubungan suami-istri) dengan si Cowok tersebut. Dan si Cewek bersedia dan mengiyakan, karena saling cinta. Walau itu hanya gurauan, tapi apakah syarat yang diberikan itu wajar? Bila syaratnya harus seperti di atas, sudah sepatutnya kita semua mulai bersiap dan harus mencegah. Ya, lebih baik mencegah dari pada sudah terlanjur kejadian.

Hal seperti itu memang banyak modusnya. Intinya, sang pelaku mengincar mangsanya dengan cara halus, dengan memanfaatkan kekurangan dan kebutuhan yang sangat diinginkan oleh mangsanya.

Semoga saja generasi muda mau berpikir sehat, sehat dalam keseharian, sehat dalam prilaku. Baik itu prilaku di Dunia nyata maupun sehat di Internet. Mari kita memulai berprilaku sehat dalam kehidupan. Dengan berprilaku sehat, kita ajarkan anak, saudara, kerabat, keluarga, teman, orang lain untuk bermoral berprilaku sehat.

Sebaiknya pula, kita harus lebih terbuka pada pergaulan dan tingkah laku anak, tidak harus dengan mengekang. Berilah dan ajarilah anak anda dengan ILMU dan IMAN yang baik. Karena klo dengan ilmu saja, bisa jadi si anak pintar namun jadi penjahat. Penjahat yang mencoba untuk menipu teman, memberi tiket gratis padahal syaratnya sangat mahal.

Aku harap di konsernya Justin Bieber nanti, para fansnya bisa terhibur (namun tidak jadi 'penghibur' untuk dapat tiketnya) tidak ricuh dan berjalan lancar. Harapan utama aku sih, tuh si JB bisa kasih spirit, semangat dan kebahagiaan bagi fansnya dan para penonton konser tentunya. Coba seandainya Justin Bieber mau ngomong untuk 'nyuruh' fansnya ngerawat dan tanam pohon pasti lebih didengar, atau hal kecil, buang sampah pada tempatnya. Hingga hal besar, jangan pake Narkoba, tidak tawuran dan tidak ngelakukan sex bebas. Klo saja panitia di Jakarta tau dan mau. Aku akan dukung pastinya.

Ingat lebih baik mencegah dari pada mengobati. Kata Bang Napi sih : "Kejahatan tidak selalu terjadi hanya karena niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah!, Waspadalah!!!"

Sabtu, 22 Januari 2011

Awas Banjir, Tanam Cabe sampai Lubang Pori, Awas Kemarau

Gila! Ini sudah diluar kewajaran namanya. Indonesia yang sangat kaya hasil buminya bisa seperti ini. Tanahnya yang subur, apapun bisa tumbuh disini. Namun akhir-akhir ini bangsa ini sedang dilanda gila. Harga cabai melambung tinggi, gilanya sampai Rp 100.000/kg. Harga naik petani tak untung) malah ada yang 'buntung' tanamannya pada dijarah. Ya ini memang tidak wajar untuk harga cabai di negeri ini. Tapi apa mau dikata! Harga sudah terlanjur jadi. Hal ini bukan salah siapa-siapa. Lalu alasan yang didapat akibat keadaan alam, cuaca sedang tidak bagus akibatnya pasokan cabai jadi tersendat. Dan harga pun harus naik.

Tapi apakah hanya karena alasan tersebut harga jadi naik? Bagaimana bila hal ini terjadi pada beberapa barang pokok, sebut saja bawang merah, bawang putih, tomat dan kemiri? Apa ya rasanya makan Nusantara jadinya? Tidak usah dibayangkan, tapi yang penting sekarang kedepannya gimana?

Dari cabe, akhirnya pemerintah kepedesan 'akal'. Pemerintah pun mencanangkan untuk menanam cabe di pekarangan rumah tiap warga. Kenapa tak dari dulu ini dicanangkan? Coba klo saja waktu pemerintah menggagas "MENANAM 1 MILYAR POHON" untuk memulai dan membiasakan menanam dan merawat pohon dengan meng"INPRES"kan menanam palawija dan buah di pekarangan, paling tidak 1 rumah 1 pohon. Tahu tidak sih atau paling tidak pernah mendengar seruan untuk para Ibu khususnya untuk menanam palawija dan sayuran untuk kebutuhan sehari-hari di pekarangan rumah? Padahal aku dari baheula sudah mulai melontarkan ide ini loh (Coba baca: AYO!!! Tanam dan Rawat Pohon Sekarang) waktu itu aku berpikir susah sekali mau nyayur, bumbu kurang disuruh beli jauh warungnya uangnya kurang juga.

Jadi sekarang sih mumpung masih ada hujan, yuk kita sama-sama nanam pohon. Ya, paling tidak buah atau mentok-mentoknya bunga-bungaan, palawija atau sayuran di pekarangan. Kalau tidak punya pekarangan bagaimana? Pake pot aja, simpan dalam rumah jadi pajangan hiasan akan tampak unik kok. Harapan aku sih, semoga saja Presiden dalam menggalakan penenaman pohon bisa menerbitkan Intruksi Presiden (Inpres) seperti ide di atas.

Untuk ide tanam pohon, masih banyak. Coba ni pilih:
  • Anak baru lahir, orang tua nya tanam pohon untuk si Anak kelak
  • Nikah, nanam pohon sebagai simbol pernikahan
  • Bangun rumah, nanam pohon untuk penyejuk
  • Musim hujan, nanam pohon supaya cepat tumbuh dan kurangin air banjir
  • Nanam pohon biar tambah rejeki pastinya
Jadi, dari sekarang ayo kita tanam pohon buah atau bunga atau palawija atau sayuran (paling tidak kita tanam 3 pohon : Cabe, bawang dan tomat) di pekarangan atau pot di rumah. Biar ke depannya harga sayuran, palawija dan buah tidak naik mulu (harga naik petaninya juga tidak ada yang untung). Tanam Pohon lalu rawat dan bikin lubang-lubang pori agar nanti musim hujan airnya bisa diserap tanah, dan banjir berkurang.

Untuk Pemerintah:
  • Waspadalah dengan musim hujan, karena banjir menghadang
  • Awas!!! Musim Kemarau panjang siapkan persediaan pangan dan air yang cukup
  • Dan ini Yang paling harus diWaspadai, Rakyatnya ada yang kelaparan!!!
"AYO TANAM & RAWAT POHON SEKARANG! SEBELUM AJAL MENJEMPUT MU! TANAM POHON WALAU PUN BESOK AKAN KIAMAT"